Rabu, 30 Januari 2013

4 Hal yang Perlu Dihindari Saat Menggunakan Kompas


Bagi penyuka travelling, keberadaan kompas mungkin sesuatu yang penting. Apalagi yang doyan berkeliling ke tempat asing hanya berbekal peta, kompas wajib dibawa sebagai penunjuk arah. Mungkin fungsi kompas bisa digantikan dengan alat GPS. Namun, masih banyak orang yang lebih mengandalkan kompas.

Namun perlu dijadikan catatan, jarum kompas bersifat sangat sensitif terhadap benda sekitarnya. Benda yang memiliki sifat magnet akan mengganggu penunjukkan jarum kompas. Kompas bekerja dengan memanfaatkan medan magnet bumi. Biasanya di dalamnya dimasukkan cairan anti-statis untuk menjaga jarum tidak berkarat dan memperkecil pengaruh jarum dari gangguan benda di sekitarnya.

Bagi Anda yang masih mengandalkan kompas sebagai alat bantu penunjuk arah, jauhkan dari kondisi berikut ini sewaktu memanfaatkannya, seperti dikutip Tourism News:

Hindari berada tempat yang dilewati arus listrik bertegangan tinggi atau pun kabel listrik. Jarak aman untuk menggunakan kompas adalah minimal 60 meter dari kabel. Jarak tersebut dapat meminimalisasi pengaruh medan listrik dan medan magnet ke jarum kompas.

Kawat berduri. Kawat yang biasa untuk menandai batas wilayah atau pencegah masuknya seseorang ini, bisa berpengaruh pada jarum kompas jika penggunaannya berada dalam jarak kurang dari 10 meter. Kawat ini juga biasa dipakai untuk keperluan pertanian, peternakan, area militer, dan sebagainya.

Patok. Patok yang terbuat dari baja bisa mempengaruhi jarum kompas pada jarak kurang dari tiga meter saat pemakaian.
Jika menemui kawat telegraf, usahakan memakai kompas pada jarak minimal 40 meter untuk menghindari jarum kompas melenceng penunjukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar